Minggu, 12 Oktober 2025

Kolaka Utara Siap Suplay Kebutuhan Telur MBG

Kepala Desa Patowonua, Nashar,S.Sos, menceritakan bahwa  merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan buruh harian. Selama bertahun-tahun, warga Patowonua menghadapi tantangan yang cukup serius dalam hal ketahanan pangan, terutama terkait kebutuhan protein hewani. Harga telur ayam yang fluktuatif di pasaran serta ketersediaan yang tidak menentu membuat kebutuhan harian masyarakat sering kali tidak terpenuhi. Di sisi lain, masih banyak lahan pekarangan yang belum termanfaatkan secara optimal.

Pemerintah Desa Patowonua kemudian menyadari bahwa masalah ini tidak hanya berkaitan dengan konsumsi, tetapi juga peluang ekonomi. Potensi besar masyarakat desa yang memiliki semangat gotong royong serta ketersediaan lahan dan sumber pakan alami menjadi modal berharga untuk membangun program ketahanan pangan berbasis ternak unggas, khususnya budidaya ayam petelur.

Tahun 2025, Anggaran Rp. 226.847.200, dimana sewa lahan Rp. 20.000.000, pembuatan Kandang Rp. 74.000.000, bibit ayam, pakan dan kebutuhan lainya Rp. 132.847.000,” ungkapnya.

Pada awal tahun 2024, melalui forum Musyawarah Desa (Musdes), muncul ide untuk mengembangkan Program Ketahanan Pangan Ayam Petelur. Ide ini berawal dari pengalaman kelompok ibu rumah tangga yang sebelumnya menjalankan usaha kecil olahan makanan, tetapi terkendala pasokan telur yang mahal.

Menurutnya, dalam musyawarah tersebut, Kepala Desa Patowonua bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa, serta tokoh masyarakat sepakat bahwa sebagian Dana Desa tahun berjalan dialokasikan untuk sektor ketahanan pangan, khususnya melalui pengadaan ayam petelur. Program ini diberi nama 'Ketahanan Pangan Berbasis Ternak Ayam Petelur Patowonua', dengan tujuan utama: meningkatkan ketersediaan bahan pangan sumber protein hewani, menumbuhkan ekonomi produktif masyarakat, dan mendorong kemandirian pangan desa secara berkelanjutan.

Pelaksanaan program dimulai pada pertengahan tahun 2025. Dana Desa dialokasikan untuk beberapa komponen utama, antara lain pembangunan kandang ayam petelur berukuran 20x40 meter dengan kapasitas 1.000 ekor, pengadaan bibit ayam petelur sebanyak 1.000 ekor usia 16 minggu, penyediaan pakan, vitamin, dan peralatan pendukung, serta pelatihan teknis oleh penyuluh peternakan.

Pada tahap awal, kelompok menghadapi beberapa kendala teknis seperti penyesuaian lingkungan kandang dan penyakit ringan pada ayam. Namun, berkat pendampingan intensif dan semangat belajar para anggota, perlahan-lahan semua tantangan dapat diatasi. Kegiatan harian di kandang dilakukan secara bergilir oleh anggota kelompok, dimulai dari pagi untuk memberi pakan dan membersihkan kandang, dilanjutkan dengan pengambilan telur dua kali sehari.

Memasuki bulan ketiga, produksi telur mulai stabil. Rata-rata setiap hari kelompok mampu menghasilkan 300–350 butir telur, atau sekitar 9.000 butir per bulan. Hasil ini jauh melampaui perkiraan awal, sehingga desa memiliki stok telur yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.

Program ini memberikan dua manfaat sekaligus: pangan terpenuhi dan ekonomi tumbuh. Masyarakat Patowonua kini lebih mudah mendapatkan telur dengan harga terjangkau, sementara keuntungan penjualan digunakan untuk membeli pakan tambahan dan perawatan kandang. Dari keuntungan tersebut, kelompok mampu membentuk tabungan kelompok untuk pengembangan usaha ke depannya.

Selain berdampak ekonomi, program ayam petelur juga membawa perubahan sosial yang nyata. Hubungan antarwarga menjadi lebih akrab karena sering berinteraksi dalam kegiatan kelompok. Melalui semangat kebersamaan, warga desa kini lebih percaya diri untuk mengembangkan ide-ide baru di bidang ketahanan pangan.

Dari sisi lingkungan, limbah kotoran ayam yang semula dianggap masalah kini justru dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk kebun sayur desa, menciptakan siklus ekonomi sirkular sederhana.

Penerima manfaat utama Adalah Masyarakat Desa Patowonua Secara Umum Kolaka Utara Secara Khusus. Apalagi dapat membantu Program Makan Bergizi Gratis.

Keterlibat Dinas Kopersi Dan PMD Untuk Kolaborasi ini penting untuk mengatasi keterbatasan pendanaan dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan.

Pengembangan program dan jenis usaha dalam peningkatan Aksesibilitas Usaha Memperluas Jenis Usaha yang dibudidayakan untuk mrngurangi resiko dan meningkatkan potensi pasar,Meningkatkan hasil Telur dengan mengoptimalkan tenaga kerja yang sudah ada.(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kolaka Utara Siap Suplay Kebutuhan Telur MBG

Kepala Desa Patowonua , Nashar,S.Sos , menceritakan bahwa  merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Lasusua, Kabupaten K...